Selasa, 17 Desember 2019

Blogpreneur di Era Gig Economy: Berbisnis melalui Literasi Digital

Semenjak 2017 silam saya menjadi pelanggan setia Rumahweb karena kerap membeli dan memperpanjang domain (.com) yang disediakan oleh Rumahweb. Melalui laman situs yesisupartoyo.com, saya terus berupaya memanfaatkan domain yang saya miliki untuk “bisnis”. 

dok: pribadi
Saya mengubah hobi menulis di blog (blogging alias ngeblog) menjadi aktivitas yang tidak hanya menarik untuk ditekuni melainkan juga menghasilkan. Bila dapat dikategorikan, maka saya menyebut mereka yang menekuni aktivitas serupa sebagai: Blogpreneur! 


Turning point saya untuk berkomitmen mulai aktif kembali menulis blog dimulai pada 2016 silam. Para pegiat blog alias Blogger pasti sudah tidak asing lagi dengan laman situs “gratisan” blogspot.co.id dan wordpress.com. Pasalnya, laman situs ini menjadi salah satu website yang paling sering dikunjungi masyarakat Indonesia. 

dok: databoks katadata
Berawal dari situs gratisan yaitu blogspot.co.id, saya memutuskan untuk membeli domain berbayar (.com) di Rumahweb. Bahkan, saya berupaya meningkatkan performa blog saya menjadi wadah artikel yang diikutsertakan dalam kompetisi blog. 

Tak ayal, hasil memang tidak pernah mengkhianati usaha dan proses. Dari total 82 artikel tulisan yang ada dalam blog selang tiga tahun terakhir, 11 artikel diantaranya berhasil memenangkan kompetisi blog dengan total hadiah sekitar Rp 28,5 juta plus gadget berupa tablet dan laptop. Alhamdulillah! 

Sebagai kilas balik proses berlangganan domain murah di Rumahweb berawal dari tahun 2017. Saya membeli domain .com dari Rumahweb seharga Rp 143 ribu dengan rincian domain renewal berupa DNS Management dan ID Protection. 

dok: pribadi
Selanjutnya pada tahun 2018, masih dengan rincian domain renewal yang sama, saya membayar biaya perpanjangan domain .com sebesar Rp 148.500. Lalu, pada tahun 2019 saya kembali melakukan perpanjangan domain .com selama setahun kedepan hingga 2020 mendatang dengan harga yang sama yaitu Rp 148.500. Rumahweb benar-benar menyajikan domain murah

dok: pribadi

dok: pribadi
Lalu, kenapa memilih Rumahweb

Jawabnya adalah karena Rumahweb menjadi salah satu top startup Indonesia menurut Startup Ranking. 

dok: databoks katadata
Situs Alexa.com juga melansir bahwa audience geography dari situs Rumahweb tidak hanya terdiri dari penduduk Indonesia, melainkan juga dari Kamboja. Dari segi ranking sendiri, situs Rumahweb berada pada urutan 1.133 berdasar hasil analisa Country Alexa Rank. 

dok: alexa.com
Selain itu sejalan dengan klasifikasi jasa yang digunakan dalam transaksi online, sebagaimana dilansir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bahwa Web Hosting and Service menjadi salah satu jasa yang sering digunakan dalam bertransaksi. Hal ini semakin mempertegas bahwa klasifikasi jasa web hosting and service menjadi salah satu jasa yang potensial untuk dioptimalkan kedepan. 

dok: databoks katadata
Pun, optimalisasi penggunaan hosting sebagai infrastruktur khusus merupakan upaya pemberdayaan digital ekonomi. Rumahweb sendiri menjadi salah satu penyedia jasa Hosting Indonesia yang terkenal dengan Hosting Murah dan Hosting Unlimited. Berikut terlampir cara order domain murah di Rumahweb: 


Indonesia memiliki angka indeks pertumbuhan adopsi ekonomi digital tertinggi. Hal ini menjadi peluang pemanfaatan adopsi ekonomi digital tanah air kedepannya. Ekonomi digital juga menjadi salah satu upaya meningkatkan kerjasama di sektor-sektor yang berkaitan dengan isu lintas sektor (cross-cutting issues). 

dok: databoks katadata
Kaitannya dengan pemanfaatan domain untuk berbisnis, maka biaya perpanjangan yang dikeluarkan untuk domain .com tentu tidak seberapa bila dibandingkan dengan seberapa besar honorarium tulisan yang saya terima dalam setahun. Fyi, nominalnya bisa berkali-kali lipat. 

Hal inilah yang saya lakukan sebagai seorang Blogpreneur dalam rangka memanfaatkan domain untuk bisnis Blogging. Saya yakin bisnis dalam dunia literasi khususnya kepenulisan blog merupakan peluang nyata yang sayang untuk dilewatkan. Kesempatannya masih terbuka lebar dan sangat menjanjikan. 

Pasalnya, membaca artikel merupakan salah satu proses penggunaan aplikasi layanan internet yang paling diminati, sebagaimana dilansir oleh Asosiasia Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Hal ini tentu menjadi peluang bagi para Blogpreneur melalui artikel tulisannya yang diposting dalam blog pribadi, baik yang iikutsertakan dalam kompetisi maupun tidak. 

dok: databoks katadata
Dari segi pertumbuhan pengguna internet berdasarkan negara, Indonesia menempati posisi tertinggi. Indonesia merupakan negara dengan pengguna internet terbesar di dunia. Lebih unggul daripada Filipina, Meksiko, India, Thailand, Brazil, Arab Saudi dan bahkan rata-rata global. 

dok: databoks katadata
Statista juga telah melansir bahwa proyeksi pengguna internet di Indonesia terus menunjukkan tren yang meningkat selang periode 2017 – 2023. Upaya penggunaan internet dan proses peruntukan penggunaan aplikasi layanan internet yang dilakukan oleh penduduk Indonesia tersebut sebenarnya merupakan peluang yang potensial jika para Blogpreneur lihai membaca potensi pasar tersebut. 

dok: databoks katadata
Mengingat data pengguna internet berdasarkan kelompok usia menunjukkan bahwa usia 19-34 tahun mendominasi penggunaan internet. Hal ini mengindikasikan bahwa kaum milenial merupakan segmen potensial sebagai pengguna internet. 

dok: databoks katadata
Berkenaan dengan hal tersebut, kaitannya dengan tingkat literasi di tanah air, maka Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) pernah melansir skor literasi membaca pelajar Indonesia. Terlihat bahwa tren skor literasi membaca cukup fluktuatif bahkan cenderung menurun bila dibandingkan dengan skor literasi matematika dan literasi sains. 

dok: databoks katadata
Hal senada diungkapkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dalam lampiran Pidato Kenegaraan pada Agustus 2019 bahwa kebijakan pembangunan pendidikan diarahkan diantaranya untuk meningkatkan kemampuan literasi di semua jenjang. Serta, penguatan pendidikan literasi kelas awal dan literasi baru (literasi digital, data dan sosial) dengan strategi pengajaran efektif dan tepat. 

Literasi digital akan menjadikan masyarakat mampu menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan mengkomunikasikan konten/informasi dengan kemampuan kognitif, etika, sosial emosional dan aspek teknis teknologi digital yang baik dan benar. 

Program literasi digital telah dilakukan untuk pengembangan SDM dalam beberapa hal utama diantaranya meningkatkan kecakapan terkait konten positif, seperti bijak bermedia sosial, pengembangan ekonomi digital termasuk startup, e-commerce, wirausaha digital, dan internet untuk pendidikan. 

Wirausaha digital sendiri menjadi hal baru berkaitan dengan program dan kegiatan kewirausahaan yang ditujukan untuk mendukung peningkatan daya saing ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Tidak terkecuali dalam dunia literasi blogging (ngeblog) tanah air, yaitu Blogpreneur. 

Mengingat kedepan akan ada beberapa kemampuan yang terotomatisasi, antara lain pekerjaan terprediksi, pemrosesan data, koleksi data, pekerjaan tak terprediksi, interaksi dengan stakeholder, pengambilan keputusan dan memanajemen orang lain. Oleh karenanya dibutuhkan alternatif pekerjaan yang sesuai dengan ekspektasi kaum milenial. Secara tidak langsung Blogpreneur dapat menciptakan kesempatan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran. 

dok: databoks katadata
Deloitte melansir bahwa pandangan milenial terhadap Gig Economy (Pekerja Lepas) atau temporary work, didominasi oleh harapan untuk meningkatkan pendapatan. Di satu sisi, beberapa pandangan milenial terkait dengan kondisi Gig Economy ialah waktu bekerja sesuai keinginan, pendapatan tidak dapat terprediksi, mendapatkan pekerjaan lebih baik, waktu tidak dapat diprediksi dan sulit untuk membuat perencanaan masa depan. 

dok: databoks katadata
Adapun preferensi pekerjaan yang diminati generasi muda Indonesia menurut Sea Group diantaranya ialah Startup. Jenis pekerjaan ini tentu memerlukan dukungan infrastruktur digital dan layanan internet yang mumpuni. 

dok: databoks katadata
Di era transformasi ekonomi dan digital seperti saat ini, alasan utama milenial meninggalkan pekerjaannya, sebagaimana dilansir oleh Deloitte Touche ialah ketidakpuasan terhadap gaji. Alasan lainnya ialah karena tidak adanya peluang untuk berkembang, kurangnya kesempatan belajar dan pengembangan, tidak merasa diapresiasi, keseimbangan kerja dan kehidupan yang buruk, bosan/tidak ada tantangan, dan karena milenial tidak menyukai budaya tempat kerja. 

dok: databoks katadata
Blogpreneur selain dapat menjadi solusi alternatif pemanfaatan domain untuk bisnis melalui optimalisasi media blog dalam melakukan Blogging, juga dapat menjadi alternatif profesi bagi kaum milenial. Menjadi seorang Blogpreneur dipercaya dapat memberikan rasa kepuasan tersendiri khususnya dari segi pendapatan. Selain itu, menjadi seorang Blogpreneur akan memberikan kesempatan untuk berkembang, kesempatan belajar dan pengembangan serta adanya keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan. 

Menjadi seorang Blogpreneur juga akan memberikan kesempatan untuk diapresiasi, khususnya dari award kompetisi Blog yang diikuti. Secara tidak langsung, menjadi seorang Blogpreneur juga akan melatih diri agar semakin terbiasa menghadapi tantangan yang kompetitif. Sedangkan untuk budaya kerja, dapat ditentukan masing-masing karena sejatinya seorang Blogpreneur diberikan kesempatan untuk menciptakan budaya kerjanya sendiri. Menarik, kan? 

Cat: tulisan diikutsertakan dalam Rumahweb Blog Competition 

dok: https://www.rumahweb.com/

Minggu, 15 Desember 2019

Bahagia Bersama AirAsia: Menjejak Langkah di Myanmar

dok: pribadi
Pada 26 Maret 2019 silam saya melakukan pemesanan tiket penerbangan (booking flight) ke Yangon, Myanmar dari Jakarta (PP) dengan menggunakan maskapai AirAsia. Yangon, Myanmar merupakan salah satu destinasi AirAsia. Dan tentunya menjadi salah satu negara impian tujuan destinasi traveling (bucket list) saya pribadi. 


Sebagai anggota AirAsia BIG Member dengan BIG Member ID: 9999990015427777, kemudahan dalam proses pencarian hingga pembelian tiket AirAsia sangat saya rasakan. Saya dapat membeli tiket AirAsia melalui laman situs website airasia.com dan/atau aplikasi AirAsia. Adapun kemudahan sebagai BIG Loyalty AirAsia ialah kesempatan memperoleh BIG Points untuk free flights, promo dan lain sebagainya. 

dok: pribadi

dok: pribadi
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa AirAsia merupakan salah satu maskapai yang berasal dari Malaysia. AirAsia juga dikenal sebagai maskapai murah/low-cost (LCC) dengan armada terbanyak di Asia Tenggara. Bahkan AirAsia telah memenangkan penghargaan sebagai World’s Best Low-Cost Airline dari Skytrax selama 11 tahun berturut-turut. Salut! 

dok: databoks katadata
Dari segi biaya dan pendapatan pesawat LCC per KM, AirAsia juga merupakan salah satu bagian didalamnya. 

dok: databoks katadata
Hal ini terbukti benar adanya, dikarenakan perjalanan Jakarta – Yangon (PP) via maskapai AirAsia membuat saya merogoh kocek “hanya” Rp 2,8 juta. Tapi tentu AirAsia sebagai maskapai murah bukan berarti memberikan pelayanan yang murahan, malah sebaliknya. Berikut bukti nyata pelayanan AirAsia yang saya rasakan berdasarkan kisah Bahagia Bersama AirAsia yaitu pengalaman ketika saya terbang bersama AirAsia. 

dok: pribadi
Saya berencana ke Yangon pada tanggal 30 Maret 2019 dan kembali ke tanah air pada 3 April 2019. Saya pun melakukan pemesanan tiket AirAsia dan memilih produk AirAsia yang tersedia semisal bagasi, asuransi dan pilih kursi. 


Saya menempuh perjalanan Jakarta – Yangon via transit di Bangkok sekitar 3 jam. Sedangkan perjalanan Yangon– Jakarta via transit di Kuala Lumpur sekitar 1 jam 45 menit. Saya memilih untuk menggunakan bagasi kabin 7 kg karena barang bawaan saya tidak begitu banyak. Berikut terlampir travel itinerary beserta flight details AirAsia Jakarta – Yangon (PP) yang saya miliki: 

dok: pribadi
dok: pribadi
Pengalaman terbang bersama AirAsia merupakan hal yang membahagiakan. Kenapa? Karena, AirAsia memberikan pelayanan terbaiknya khususnya dari segi ketepatan waktu penerbangan. Mengingat ini merupakan kali pertama saya berkunjung ke Myanmar. 
Perjalanan Jakarta – Bangkok saya tempuh dengan menggunakan maskapai AirAsia dengan flight QZ 256 pada pukul 1:35 PM dengan seat 10B. Saya pun tiba di Bangkok sekitar pukul 5:30 PM. Setelah transit sekitar 3 jam di Don Mueang, tepat pukul 8:30 PM saya melanjutkan perjalanan Bangkok – Yangon dengan AirAsia flight FD 257 dengan seat 18E, dan tiba di Yangon sekitar pukul 9:10 PM. 

dok: pribadi
Pengalaman terbang bersama AirAsia saya rasakan mulai dari proses check-in, saat penerbangan, ketika transit di Bangkok hingga tiba di destinasi tujuan yaitu Yangon International Airport. Berkat AirAsia, saya merasakan beragam kemudahan. Satu hal yang cukup menarik saat proses penerbangan menggunakan AirAsia adalah ketika hendak mengisi lembar yang harus dilaporkan ketika proses transit check-in di imigrasi. Pasalnya, saya lupa membawa pena untuk menulis. 

Untunglah AirAsia menyediakan pena yang ditawarkan secara komersil. Saya pun membeli pena AirAsia tersebut dengan harga yang sangat terjangkau. Menariknya, pena tersebut merupakan 4 in 1 Stylus Pen yang memiliki multi fungsi. Pena AirAsia tersebut selain dapat digunakan sebagai pen, juga dapat berfungsi sebagai Phone Stand, Stylus dan Screen Cleaner. Keren! 

dok: pribadi
Setibanya di Yangon, saya pun langsung menuju penginapan untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan ke Old Bagan keesokan harinya. Selama beberapa hari di Yangon mulai dari 30 Maret hingga 3 April sungguh menyisakan jejak perjalanan dan pengalaman yang membahagiakan. Perjalanan memang selalu mengajarkan banyak hal, tentang sebuah rasa syukur dan kebersamaan. 

Add caption
dok: pribadi
dok: pribadi
Selanjutnya, saatnya kembali ke tanah air! Perjalanan Yangon – Kuala Lumpur ditempuh dengan menggunakan maskapai AirAsia flight AK 505 pada pukul 8:25 AM dengan seat 10E. Saya pun tiba di Kuala Lumpur pada pukul 12:40 PM. Setelah transit sekitar 1 jam 45 menit di Kuala Lumpur, tepat pukul 2:25 PM saya melanjutkan perjalanan Kuala Lumpur – Jakarta dengan AirAsia flight QZ 201 dengan seat 23F dan tiba di tanah air pada pukul 3:35 PM. 

dok: pribadi
Lagi-lagi saya merasakan pengalaman terbang yang menarik bersama AirAsia ketika hendak kembali ke tanah air. Saat penerbangan saya membaca katalog AirAsia dan menemukan sebuah produk “Saborino” yaitu masker wajah made in Japan. 

dok: pribadi
Betapa bahagianya hati saya karena masker wajah “Saborino” ini tidak bisa saya temukan di Indonesia dan saya pun tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan “jastip” alias jasa titip. Untunglah berkat AirAsia saya tidak perlu jauh-jauh ke Jepang atau melakukan jastip untuk bisa memperoleh produk “Saborino” tersebut. Hore! 

AirAsia telah membersamai perjalanan dan menciptakan pengalaman Bahagia Bersama AirAsia. Saya meyakini komitmen AirAsia untuk terus memberikan layanan terbaik dan pengalaman terbang yang bahagia untuk setiap pelanggannya. Karena saya turut merasakan layanan terbaik dan pengalaman terbang yang membahagiakan tersebut. Terimakasih! 

Oya, satu hal yang juga paling membahagiakan saya ialah: selang 3 bulan setelah melakukan perjalanan bersama AirAsia, saya akhirnya berbadan dua. Alhamdulillah! Sungguh menjadi pengalaman traveling yang tidak terlupakan bersama dengan maskapai andalan. 

Dan saya pun sungguh bersyukur dan menikmati pengalaman bahagia yang saya rasakan saat ini, yaitu kehamilan pertama. Semoga kelak saya dapat melakukan perjalanan bersama keluarga dan mengajak keluarga turut merasakan pengalaman Bahagia Bersama AirAsia #BahagiaBersamaAirAsia 

Cat: tulisan diikutsertakan dalam Kompetisi Blog #BahagiaBersamaAirAsia

dok: https://www.airasia.com/id

Akselerasi Energi Terbarukan Wujudkan Kemandirian dan Keberlanjutan

dok: pribadi
Pada 2016 silam saya dan tim peneliti berkunjung ke Pulau Osi, Seram Bagian Barat - Maluku. Kami berkesempatan melihat panel surya yang berlokasi di salah satu desa di penghujung timur Indonesia. Panel surya tersebut menggunakan tenaga sinar matahari dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari penduduknya. Ini menjadi contoh nyata pemanfaatan energi terbarukan.

dok: pribadi
dok: pribadi
Adapun dalam rangka mendukung keberlanjutan lingkungan, pemerintah telah menetapkan beberapa kaidah pembangunan rendah karbon yang dilaksanakan di wilayah Kepulauan Maluku diantaranya ialah mengembangkan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). 

Selain itu, sebagai bentuk kontribusi Pemda, maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga telah menjalin kerjasama dengan WWF terkait konservasi lingkungan hidup. Hal ini menjadi bukti nyata komitmen multi pihak. 

dok: republika.co.id 
dok: pikiran-rakyat.com
Berkenaan dengan hal tersebut, strategi untuk mewujudkan arah kebijakan pembangunan rendah karbon pada RPJMN 2020 – 2024 mencakup diantaranya pembangunan energi berkelanjutan, yang dilaksanakan dengan salah satunya pengelolaan EBT melalui pengembangan pembangkit energi terbarukan. Panel surya di Pulau Osi, Maluku tersebut lantas menjadi salah satu contoh optimalisasi pemanfaatan energi. 

Tapi, apa sih pentingnya memahami sektor energi? 

Well, sektor energi tak dapat dipungkiri berdampak terhadap perubahan iklim khususnya melalui sumbangan berupa polusi bagi pemanasan global. World Economic Forum pernah melansir bahwa perubahan iklim merupakan masalah utama dunia menurut para generasi milenial. Bahkan bila dibandingkan dengan permasalahan perang dunia, konflik agama, kemiskinan dan lainnya. 

dok: databoks katadata
Pemerintah dalam hal ini Kementerian PPN/Bappenas lantas melalui Pemutakhiran RKP 2019 telah menampilkan Peta Rencana Pembangunan EBT sebagai berikut: 

dok: RKP
Terkait dengan sasaran, indikator dan target tahun 2020 – 2024, bertujuan meningkatnya daya dukung dan kualitas sumber daya ekonomi sebagai modalitas bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Maka, pemenuhan kebutuhan energi dengan mengutamakan peningkatan EBT terdiri dari beberapa indikator dan target sebagai berikut: 

dok: RKP
Pengembangan EBT merupakan salah satu kegiatan prioritas dari Program Prioritas “Peningkatan Produksi dan Pemenuhan Kebutuhan Energi”. Hal ini tertuang dalam Kerangka PP Peningkatan Produksi dan Pemenuhan Kebutuhan Energi berikut ini: 

dok: RKP
Pemenuhan Kebutuhan Energi melalui Peningkatan EBT merupakan salah satu Program Prioritas. Proyek Prioritas (Pro-P) Terpilih antara lain berupa: 1) Peningkatan Pembangunan Pembangkit EBT; 2) Peningkatan Penyediaan Bahan Baku dan Produksi Bahan Bakar Nabati (BBN). 

Oleh karenanya, berdasar daftar Proyek Prioritas Strategis (Major Project) RPJMN 2020 – 2024, diantaranya disebutkan project Pembangunan Energi Terbarukan B100 berbasis Kelapa Sawit. Dimana manfaat proyek tersebut ialah meningkatnya porsi EBT dalam bauran energi nasional menjadi 19,5 persen. Adapun indikasi pendanaan sekitar Rp 101,1 T. 

Kementerian ESDM telah melansir bahwa proyeksi kebutuhan energi Indonesia 2015 – 2050 diantaranya EBT ialah sebesar 48 juta TOE. 

dok: databoks katadata
SKK Migas juga melansir bauran energi Indonesia periode 2013 – 2050, dan terlihat bahwa EBT menunjukkan tren yang meningkat pesat, dibandingkan dengan bauran energi semisal minyak bumi, batu bara dan gas yang terus menunjukkan tren yang menurun. 

dok: databoks katadata
Kaitannya dengan isu keberlanjutan dan kearifan lokal, masa depan Indonesia akan ditentukan oleh komitmen dan konsistensi untuk mulai memanfaatkan EBT guna mewujudkan Indonesia Hijau. 

Pasalnya, kualitas kehidupan masyarakat diharapkan meningkat dengan akses ke sumber energi yang lebih baik. Capaian ini didukung perluasan jaringan distribusi listrik, serta pengembangan dan pemanfaatan EBT termasuk melalui pembangunan EBT skala kecil, penerapan smartgrid dan pemanfaatan BBN. 

Kedepan, arah kebijakan dalam rangka pengelolaan sumber daya ekonomi pada tahun 2020 – 2024 diantaranya mencakup pemenuhan kebutuhan energi dengan mengutamakan peningkatan EBT yang akan dilaksanakan dengan strategi yaitu mengakselerasi pengembangan pembangkit EBT. Serta, mengutamakan pemanfaatan sumber energi setempat seperti EBT namun dengan tetap mempertimbangkan keekonomian efisiensi harga agar dapat mengurangi Biaya Pokok Penyediaan (BPP). 

Penyediaan energi bagi industri dan kelistrikan juga akan dipenuhi melalui pengembangan potensi energi terbarukan di Kawasan Industri yang dikombinasikan dengan energi yang telah tersedia. Pengembangan potensi energi terbarukan dapat didukung dengan pemberian insentif fiskal terhadap industri EBT. 

Berikut terlampir Peta Potensi Pengembangan Kawasan Industri Berbasis Energi Terbarukan. 

dok: RKP
Adapun guna mengurangi kelangkaan energi, maka porsi EBT harus ditingkatkan hingga minimal 19,5 persen dari bauran energi nasional pada tahun 2024 mendatang. Selain itu, diperlukan peningkatan upaya penemuan sumber-sumber energi baru yang dapat dieksploitasi untuk mengantisipasi laju penurunan cadangan sumber daya energi fosil di masa mendatang. 

Energi Terbarukan sebagai Basis Potensi Pengembangan 

Bila merunut ke belakang, maka energi terbarukan sebenarnya bukanlah hal yang baru. Sejatinya pemanfaatan energi terbarukan telah dimulai sejak gelombang pertama ekonomi peradaban manusia. Selain energi terbarukan, tahapan manusia dalam gelombang pertama tersebut juga ditandai dengan peradaban agraris. 

Hal ini juga yang kemudian menjadi latar belakang ditetapkannya mandatori B20 berupa program pemerintah yang mewajibkan pencampuran 20 persen biodiesel dengan 80 persen bahan bakar minyak jenis solar. Penggunaan biodiesel ini memiliki kelebihan yaitu merupakan jenis bahan bakar terbarukan sehingga dapat diproduksi berulang kali, berorientasi pada sumber daya domestik dan memiliki kadar emisi yang lebih rendah. 

Pemanfaatan B20 sendiri bertujuan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional melalui diversifikasi energi, menghemat cadangan devisa dan mengurangi ketergantungan terhadap impor, serta dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi melalui hilirisasi industri kelapa sawit. 

Bahkan saat ini pemerintah telah menyiapkan B30 untuk diterapkan mulai per 1 Januari 2020. Sebagaimana diungkapkan oleh Balitbang Kementerian ESDM bahwa berdasarkan hasil uji, pemakaian solar bercampur biodiesel 30 persen dinyatakan layak dan siap diterapkan. Pemakaian biodiesel sebagai BBN diandalkan pemerintah untuk menekan defisit pada neraca perdagangan migas. Mengingat Indonesia merupakan salah satu negara penghasil biodiesel dunia.

dok: databoks katadata
Langkah ini menjadi bagian dari major project dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas diantaranya yaitu akselerasi energi terbarukan dan BBN berbasis komunitas. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dalam Pidato Presiden RI pada Agustus 2019 juga secara terbuka sangat mengapresiasi pemanfaatan energi terbarukan. 

Laporan Capaian Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla diantaranya menyebutkan realokasi subsidi energi untuk belanja yang lebih produktif. Sejak 2015, alokasi subsidi energi dikurangi, dialihkan untuk belanja produkif, seperti infrastruktur, kesehatan dan pendidikan. Subsidi tepat sasaran mendorong produktivitas dan pemerataan ekonomi. 

dok: Laporan Capaian 5 tahunan Jokowi-JK
Kebijakan moneter dalam RPJMN 2015 – 2019 diarahkan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan sistem keuangan melalui penguatan bauran kebijakan yang kondusif bagi sektor riil. Strategi untuk mewujudkan kebijakan moneter tersebut diantaranya adalah memperkuat kebijakan struktural untuk menopang keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, termasuk implementasi peta-jalan (roadmap) pengurangan subsidi BBM bersama dengan konversi konsumsi energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. 

Di satu sisi, pembangunan sektor unggulan menekankan kepada penguatan sektor domestk yang menjadi keunggulan komparatif Indonesia. Hal ini terlihat dari upaya mewujudkan kedaulatan energi berbasis sumber energi terbarukan. Untuk mewujudkan sasaran pembangunan kedaulatan energi, arah kebijakan yang ditempuh sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2015 – 2019 diantaranya ialah meningkatkan peranan EBT dan bauran energi. 

APBN 2019 mengusung tema “Mendorong Investasi dan Daya Saing melalui Pembangunan Sumber Daya Manusia” telah menyebutkan bahwa subsidi energi merupakan bagian dari Belanja Non-K/L berupa peningkatan penggunaan energi terbarukan. Adapun kebijakan subsidi diarahkan agar lebih tepat sasaran dan menuju penyaluran nontunai. Subsidi energi meningkat, terutama karena perubahan asumsi nilai tukar. 

Pada Mei 2019, pihak Parlemen dalam hal ini Dewan Perwakilan Rakyat RI telah menyatakan bahwa energi terbarukan menjadi perhatian Indonesia – Kosta Rika. Komitmen besar dalam penggunaan EBT oleh kedua negara ini merupakan upaya untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan dan kemandirian energi nasional. Sebagaimana diketahui bahwa Kosta Rika merupakan salah satu negara yang sukses membuat langkah besar dalam pemakaian energi bersih dan terbarukan guna tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030 mendatang. Oleh karenanya, dirasa perlu adanya penguatan kerjasama di bidang energi terbarukan. 

Upaya ini merupakan tindak lanjut inisiasi Forum Parlemen Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan (World Parliamentary Forum on Sustainable Development) dengan tema “Kemitraan menuju Energi Berkelanjutan bagi Semua” Tematik energi terbarukan tersebut digagas bukan tanpa alasan, dikarenakan saat ini dunia darurat memerlukan EBT guna menjamin efisiensi dan sejalan dengan pertumbuhan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. 

Kaitannya dengan arah kebijakan dan strategi pengembangan, maka pemerintah dalam hal ini Kementerian PPN/Bappenas melalui rancangan awal RKP 2020 yang disampaikan pada Rakorbangpus 2019 telah menyebutkan bahwa akselerasi pembangunan energi terbarukan merupakan salah satu bagian kegiatan prioritas dari program prioritas Pemenuhan Kebutuhan Energi melalui Peningkatan EBT. 

Guna mendukung agenda pembangunan ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas, pemerintah telah menuangkan arah kerangka regulasi diantaranya Regulasi Lembaga Keuangan/Perbankan untuk mendukung pengembangan energi terbarukan, dan Regulasi Bea Ekspor Batubara untuk mendukung pengembangan energi terbarukan. Kedepan, diyakini bahwa dengan kebijakan yang baik dan pendanaan serta investasi yang memadai, maka energi terbarukan dan bersih akan lebih terjangkau dan mudah diakses. Semoga! 


Cat: tulisan diikutsertakan dalam BLOG COMPETITION WWF INDONESIA

dok: https://www.wwf.or.id/