Jumat, 22 April 2016

Ke Bali, Aku Harus Kembali: Menelusuri Tata Ruang dan Kelembagaan Ekonomi

Pertengahan Juli 2013, My dreams come true!
Keinginan berkunjung ke Bali tercapai sudah. Bali menjadi salah satu Provinsi yang pernah saya singgahi, selain Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Banten, dan Sulawesi Utara, semenjak saya memutuskan untuk merantau 4 tahun silam.

Pesona Indonesia: Bali
Sumber: Youtube Indonesia.Travel

Kendati bukan dalam rangka liburan, melainkan fieldtrip, namun saya tetap bisa merasakan nuansa santai, bahagia dan bersenang-senang didalamnya. Saya bersama rombongan Mahasiswa Pascasarjana IPB Bogor kala itu dalam rangka kunjungan lapang perkuliahan Perencanaan Tata Ruang dan Ekonomi Kelembagaan. Saya berangkat bersama rombongan kloter kedua. Kami berangkat menjelang sore hari bertolak dari Jakarta dikarenakan paginya harus mengikuti perkuliahan umum terlebih dahulu di Kampus.

Rumah Makan Kampoeng Seafood Bumbu Bali Jimbaran Bay
Merupakan tempat pertama yang kami singgahi setibanya di Bali. Pesawat yang kami tumpangi mendarat tepat malam hari sehingga kami pun langsung bergegas untuk makan malam ketika turun dari pesawat. Setibanya di resto, langkah kami disambut pasir putih berbisik, lembut sekali.  Ah, Bali Alhamdulillah…

dok: pribadi

Bappeda dan Litbang, Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Latihan, Inspektorat Bali
Keesokan harinya kami memenuhi agenda bertemu dengan stakeholder terkait yaitu pemda setempat untuk melakukan Focus Group Discussion. Area kompleks perkantorannya sangat menawan. Bangunannya sangat artistik dan kental dengan unsur budaya khas daerah Bali. Belum lagi di tiap pelataran kantor dengan mudahnya dijumpai sesajen sebagai ritual.

dok: pribadi

dok: pribadi

Kantor Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Sempidi
Kami lalu melanjutkan perjalanan ke Kantor LPD Desa Adat Sempidi. Berdasarkan informasi bahwa kantor LPD ini diresmikan pada 29 Oktober 2008 oleh Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung, SH. Berarti kunjungan kami tepat menjelang 5 tahun semenjak Kantor LPD tersebut diresmikan. Pemerintah Provinsi Bali mendirikan lembaga keuangan perdesaan yang disebut LPD sebagai proyek percontohan. Jadi, Bali merupakan salah satu pelopor LPD. Tujuan pendirian sebuah LPD pada setiap desa adat diantaranya ialah untuk mewujudkan misi pembangunan LPD dalam menyediakan layanan keuangan bagi masyarakat perdesaan di Bali. Pada dasarnya, LPD berbeda dari Lembaga Keuangan Mikro lain yang dikendalikan oleh pemerintah provinsi karena kepemilikan dan pengorganisasiannya dipengaruhi oleh adat istiadat masyarakat Bali. Oleh karenanya intisari keilmuan yang kami peroleh bahwasanya lingkungan institusional LPD berpengaruh signifikan terhadap tata kelola kelembagaan LPD yang pada gilirannya akan mempengaruhi keberhasilan LPD dalam mencapai tujuan yaitu memberikan layanan finansial untuk masyarakat desa sebagai suatu lembaga perantara keuangan. Adapun bukti pengaruh langsung adat sosial masyarakat Bali, termasuk nilai sosial, norma dan sanksi (institusi formal) pada LPD diindikasikan dalam tata kelola kelembagaan mereka.

dok: pribadi

Balai Subak Sempidi
Siang semakin terik, kami memutuskan untuk melepas penat sembari makan siang. Destinasi kami tertuju di Balai Subak Sempidi. Balai ini diprakarsai oleh Pelaksana Krama Subak Sempidi. Balai diresmikan 21 September 1979 oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badung. Suasana yang khas lengkap dengan pendopo terbuka menambah hangat rasa kebersamaan.

dok: pribadi

Pasar Pakraman
Perjalanan pun dilanjutkan, kami menuju Pasar Pakraman. Berhubung hari telah sore, maka suasana pasar lengang. Tapi, satu yang menakjubkan bahwa pasar ini sangat bersih! Tidak tersisa sampah di pojok pasar sekalipun. Tujuan kami ke pasar Pakraman juga sebenarnya dalam rangka melihat pengolahan limbah pasar. Masyarakat telah dengan sadarnya melakukan pengolahan limbah yang dihasilkan oleh pasar secara mandiri sehingga limbah dapat menjadi berkah. Tidak hanya kebersihan di dalam pasar, pun selokan dan saluran air sepanjang jalan dalam kota sangat terjaga kebersihannya.

dok: pribadi

Subak
Keterkaitannya dengan ekonomi kelembagaan, maka kami juga berkunjung ke area persawahan dimana Subak diaplikasikan. Subak sendiri merupakan sistem pengairan/irigasi yang menjadi kearifan lokal masyarakat Bali.

Sumber: http://beritabali.com/assets/posting/SAWAH-OKAY-22.jpg

Toko Oleh-Oleh Krisna
Pada akhirnya, belum afdol rasanya bila sebelum meninggalkan Bali, tidak belanja belanji. Oleh karenanya, kami mengunjungi Toko Oleh-Oleh Khas Bali yaitu Krisna. Pelayanan yang prima dan ketersediaan produk yang lengkap menjadi nilai plus. Kami merasa cukup puas.

dok: pribadi

Harus diakui bahwa Bali memiliki karakteristik yang unik. Penduduknya sangat dipengaruhi oleh agama dan adat Hindu, yang tercermin dari peran yang saling berkaitan antara agama, desa adat dan dusun (banjar) dalam kehidupan ekonomi dan sosial mereka. Bali benar-benar sangat menjaga filosofi Tri Hita Karana yaitu hubungan dengan Tuhan, Alam dan Manusia. Ritual di tiap sudut kota diantaranya di pohon-pohon besar, halaman rumah, pelataran kantor, dan lainnya menjadi saksi bahwa Bali merupakan representasi segala kebaikan, penghormatan dan penghambaan kepada Sang Maha Pemberi Kehidupan.

dok: pribadi

dok: pribadi

dok: pribadi

dok: pribadi

dok: pribadi

Mungkin kedepannya, bila diberikan kesempatan. Saya berharap bisa mengunjungi Kabupaten Karang Asem, terletak di ujung timur Provinsi Bali yang menyimpan keunikannya tersendiri. Wilayah berbukit dengan panorama alamnya yang eksotis. Jadi, tidaklah berlebihan sepertinya bila diprediksi bahwa di masa yang akan datang wilayah ini akan bisa menjadi salah satu daerah wisata andalan. Kabupaten Karang Asem juga memiliki kain tenun yang cukup khas yaitu kain gringsing. Obyek wisatanya pun tak kalah menarik, diantaranya Bukit Jambul, Besakih dan Telaga Waja, dan agrowisata Salak Sibetan serta masih banyak lainnya. Atau mungkin juga mampir ke destinasi ekowisata dengan mengunjungi Taman Nasional Bali Barat untuk mengamati burung Jalak Bali yang merupakan satwa primadona taman nasional. Lalu mengamati satwa di Krepyak dan Sumberejo, serta melakukan wisata budaya di Monumen Lintas Laut dan Makam Jayaprana.

Taman Nasional Bali Barat
Sumber: Youtube Indonesia.Travel

Bali dengan segala keeksotisannya, nantinya juga tetap perlu memperhatikan pengembangan kemandirian daerah tertinggal, peningkatan pemanfaatan potensi wilayah, pemanfaatan integrasi ekonomi antara daerah tertinggal dan daerah maju, serta memperhatikan peningkatan penanganan kawasan daerah tertinggal yang memiliki permasalahan khusus. Jadi, dengan berkurangnya ketertinggalan, menurunnya indeks kemiskinan, berkurangnya daerah yang terisolasi, dan meningkatnya laju pendapatan penduduk dan tercapainya rehabilitasi, maka diharapkan akan tercipta pengembangan ekonomi lokal, pemberdayaan masyarakat, meningkatnya kapasitas kelembagaan, serta pengurangan keterisolasian daerah di Bali.

Cat: Penulis merupakan mahasiswa Pascasarjana IPB Bogor. Penulis menyukai travelling dan menulis. Bercita-cita cepat atau lambat memiliki catatan travelogue sendiri. Mohon doanya.

Nb: Tulisan diikutsertakan dalam airport.id Blog Competition

KUDO, Aplikasi Inovatif Para Agen Kreatif

Awal mula berangkat dari update-an postingan status salah satu kawan di media sosialnya. Kawan tersebut merupakan blogger handal yang aktif dalam dunia blogging. Melalui kalimat yang persuasif disertai pencantuman hesteg #YukJadiPengusaha. Alhasil, insting kepo saya langsung beraksi. Setelah ditelusur, ternyata ada satu aplikasi yang disarankan untuk diunduh. Aplikasi tersebut bernama KUDO.

KUDO itu apa sih?

Sumber: Youtube

Oalah, ternyata singkatan dari Kios Untuk Dagang Online (KUDO), merupakan aplikasi berbasis Mobile. Dijelaskan bahwa KUDO ini mampu memberikan kemudahan untuk mewujudkan mimpi menjadi PENGUSAHA SAKSESS!

Ciyus? 

Iya! Laman kudo.co.id melansir bahwa KUDO yang berdiri Juli 2014 merupakan perusahaan startup yang berbasis memajukan teknologi berdampak besar untuk jutaan masyarakat Indonesia. Mengembangkan solusi praktis untuk marketplace dan ekosistem pembayaran. Bekerjasama dengan perusahaan e-commerce yang memungkinkan perbelanjaan e-commerce kepada jutaan masyarakat yang tidak memiliki akses atau tidak mau bertransaksi online. Penawaran beragam produk apapun bisa ditemukan online. Transaksi pun dapat dilakukan secara konvensional dengan metode pembayaran tunai. Tim KUDO merupakan profesional berpengalaman khususnya di bidang teknologi global dan konsultan manajemen. Wow! 

Sumber: kudo.co.id

Apa yang BARU?

Pertanyaan seperti ini sedang marak, pun dalam penulisan ilmiah. Semacam suatu kebaruan (novelty). KUDO menetapkan bahwa semua Agen KUDO kini dapat melakukan update; Menu utama kini lebih intuitif dan memakai icon baru yang fresh; Komisi dapat langsung dilihat di tiap item demi kemudahan Agen KUDO mengetahui potensi keuntungan; Fitur “Pelangganku” di Menu “Akun” memudahkan Agen KUDO menghubungi dan mengecek pesanan para pelanggan setia; dan Proses pendaftaran yang semakin mudah dalam satu langkah. 

Selain itu, beragam jaminan diberikan kepada Agen KUDO, diantaranya:
  • Jutaan Produk di Tangan. TANPA harus memiliki toko dan persediaan, sudah dapat menjual jutaan produk dengan mudah. TANPA biaya produksi dan TANPA perlu stok barang serta masih banyak TANPA-TANPA lainnya. Intinya, Semua Bisa Jadi Pengusaha! Tentunya berjualan semakin nyaman karena kategori produknya sangat lengkap mulai dari beragam kebutuhan rumah tangga, fashion, elektronik, pulsa hingga pembayaran tagihan. Lebih dari 2 juta produksi dalam negeri hingga kosmetik ternama.
Sumber: kudo.co.id
  • Skema Komisi yang Menarik. Agen KUDO dapat langsung menikmati komisi dari setiap penjualan dan bonus lainnya. Percaya tidak kalau komisi yang dihasilkan bisa berupa penghasilan tambahan hingga JUTAAN RUPIAH setiap bulannya!
Sumber: kudo.co.id (app)
  • Tentukan Modal Sesuka Hati. Bisa mulai berjualan hanya dengan modal minimal Rp 10 ribu!
  • Kelola Usaha dengan Mudah. Kemudahan untuk melacak dan mengelola semua transaksi melalui aplikasi KUDO. Transaksi jual beli juga dijamin aman karena ada fitur REKAM TRANSAKSI yang memudahkan kita untuk melacak transaksi penjualan. 
Sumber: kudo.co.id (app)

Sumber: kudo.co.id (app)

Begitu pun jaminan kemudahan bagi para pelanggan yang ingin berbelanja di KUDO, diantaranya:
  • Belanja dijamin aman. Melalui Agen KUDO yang terpercaya (seperti saya, misal! xoxo) setiap transaksi dijamin aman dari penipuan.
  • Pembayaran mudah. Dengan sistem O2O alias Online to Offline maka pembeli dapat membayar produk yang akan dibeli melalui Agen KUDO secara tunai
  • Customer Service (CS) yang responsif. CS KUDO siap membantu untuk menangani keluhan dengan menghubungi nomor +622127513980. KUDO siap membantu senin – jumat pukul 09.00 – 22.00 WIB dan Sabtu, Minggu dan hari libur pukul 11.00 – 21.00 WIB
Sumber: kudo.co.id (app)
  • Kemudahan akses mobile. Pelanggan dapat menikmati kemudahan berbelanja dengan tampilan website KUDO yang sangat mobile friendly
Tertarik?

Yuk, gabung!

Adapun panduan menjadi Agen KUDO lengkap dijelaskan secara rinci dalam Panduan Transaksi. Caranya mudah, berikut langkah-langkahnya:

Sumber: kudo.co.id

Sumber: kudo.co.id 

Setelah rasa kepo saya sedikit terpuaskan akan kebermanfaatan dari aplikasi KUDO ini maka saya lalu langsung mempraktekkan langkah-langkah panduan transaksi pendaftaran Agen KUDO via aplikasi dengan mencoba pencarian di Google Playstore dan ternyata sudah ada sekitar 10 ribu orang yang mengunduh aplikasi KUDO – Yuk Jadi Pengusaha tersebut. Tanpa menunggu waktu lama saya mengunduhnya dan seketika langsung melakukan aktivasi.

Sumber: kudo.co.id (app)

Saya lalu mendapatkan SMS konfirmasi aktivasi. 

dok: pribadi

dok: pribadi

Saya juga mendapatkan kode referral Agen KUDO yaitu A1nkhca, yang mana bila saya sebarkan melalui media sosial atau aplikasi lainnya dan bila berhasil mengajak teman saya untuk registrasi dan melakukan transaksi, dalam arti berhasil mengajak mereka untuk menjadi Agen KUDO juga maka saya otomatis akan mendapatkan bonus saldo referral Agen KUDO sebesar Rp 30 ribu. Penawaran yang menarik! Semakin banyak mengundang maka semakin banyak bonus yang akan didapatkan. Yuhuu!

Sumber: kudo.co.id (app)

Saya semakin penasaran untuk membuktikan kemudahan berjualan dengan posisi saya sebagai Agen KUDO. Hingga tibalah waktunya…

Pada suatu siang di stasiun. Seperti biasa, saya menunggu kereta yang akan membawa saya pulang kembali ke Bogor. Duduk di samping saya seorang mbak-mbak berpakaian necis yang terlebih dahulu membuka obrolan.
“Mba, turun dimana?” Tanyanya
“Turun di Bogor, mba. Kenapa?” Sahut saya
“Mba mahasiswa?” Tanyanya lagi
“Iya” Jawab saya sekenanya. 
FYI, sebenarnya tidak hanya sekali dua kali penampilan saya dengan mudahnya ditebak sebagai seorang mahasiswa. Pernah suatu pagi hendak bertolak ke Jakarta dari Bogor, seorang Bapak-bapak juga berhasil menebak dengan jitu bahwa saya mahasiswa IPB. Setelah saya tanya kok bapaknya bisa tahu. Beliau bilang bahwa trademark mahasiswa IPB kemana-mana tas punggungnya gede, bawaannya banyak. Lah!

Lanjut…
“Mba, biasanya kan mahasiswa jualan pulsa. Mba ada pulsa Telkomsel, gak?”
Saya pengen ketawa pas dengar pernyataannya barusan. Arah tujuan obrolan pembicaraan yang pada awalnya terkesan basa-basi ternyata berujung pada niatan beli pulsa. Wah, Alhamdulillah. Pucuk dicinta ulam pun tiba, pikir saya. Untunglah saya sudah menginstal aplikasi KUDO, jadi saya bisa langsung mempraktekkan jurus berjualan ala AGEN KUDO. *Aha!*

Pada menu Kios saya memilih fitur Pulsa, lalu memilih provider yang hendak dituju.

Sumber: kudo.co.id (app)

Iyesss!

Transfer pulsa berhasil dan mbaknya senang tiada terkira. Begitu pun saya. Memang yang namanya rezeki gak akan kemana. Kayak jodoh #eh

Selain fitur Pulsa, juga tersedia Produk dan Tagihan. 

Sumber: kudo.co.id (App)

Sumber: kudo.co.id (app)

Tersedia pula menu Berita yang menyajikan info promo melalui diskon dan potongan harga, serta info menarik lainnya. 

Sumber: kudo.co.id (app)

Untuk penambahan saldo juga sangat mudah. Tersedia dua pilihan konfirmasi apakah ingin memilih konfirmasi instan atau manual. Tapi, konfirmasi instan lebih disarankan karena hanya dalam waktu 15 menit, saldo sudah akan bertambah. Sedangkan konfirmasi manual memakan waktu hingga 1x24 jam di hari kerja (Senin – Jumat). Saya melakukan pembelian deposit saldo melalui konfirmasi instan via SMS Banking dan saldo kurang dari 15 menit sudah bertambah.

Sumber: kudo.co.id (app)

Berikut tampilan transaksinya.

dok: pribadi

Guna meyakinkan pembaca bahwa saya benar merupakan Agen KUDO maka berikut ialah informasi profil saya lengkap dengan ID. Agen, Saldo, Total transaksi dan Total komisi hari ini. 

Sumber: kudo.co.id (app)

Info Rekam Dana juga terlihat diantaranya info pembayaran dan penambahan saldo. 

Sumber: kudo.co.id (app)

Aplikasi KUDO dilengkapi dengan fitur Transaksi dan Agen. Fitur Transaksi menyajikan menu Transaksi Siap Bayar; Rekam Transaksi; Rekam Dana; Tambah Saldo; dan Pelangganku. Sedangkan fitur Agen KUDO menyajikan Referral Agen KUDO; dan Dompet KUDO. Kategori produk yang tersedia juga sangat lengkap semisal Elektronik; Fesyen; Perhiasan dan Emas; Rumah Tangga; Sehat dan Cantik; Supermarket; Otomotif dan Aksesoris; Perlengkapan Kantor; Kebutuhan Ibu dan Anak; Hobi; dan Kupon dan Voucher. 

Sumber: kudo.co.id (app)

Pst, kita sebagai Agen KUDO juga dapat memilih untuk menonaktifkan Mode Agen dengan mengubahnya menjadi Mode Pelanggan, lho. Hal ini membuat orang lain tidak akan bisa melihat besaran komisi yang diberikan kepada Agen KUDO. Fitur ini sangat memudahkan pada kondisi saat ada teman yang mungkin ingin belanja sembari melihat katalog produk menggunakan handphone kita. Durasi waktu yang diberikan cukup 30 menit. 

So, aplikasi KUDO yang diusung oleh KUDO Digital Solutions bertujuan memberikan kemudahan untuk mewujudkan mimpi menjadi pengusaha sukses Indonesia. Pokoknya KUDO membuat pengalaman belanja menjadi jauh lebih mudah. Produknya berkualitas dengan harga yang terbaik. Hal ini dikarenakan pihak KUDO sangat selektif untuk memilih merchant yang akan menjadi partnernya berdasarkan kualitas dengan penawaran harga yang terbaik untuk memastikan kepuasan pelanggan. Selain itu ada lebih dari 2 juta barang yang tersedia. Penawaran beragam produk dimulai dari tiket, elektronik, busana, kosmetik, barang rumah tangga, makanan dan semua kebutuhan semisal pulsa, pembayaran, asuransi dan bahkan cicilan pembayaran. KUDO juga memberikan rasa aman dengan pembayaran secara tunai. Jadi, pelanggan tidak perlu merasa khawatir mengenai sistem transfer uang kepada seseorang yang tidak dikenal. Cukup membayar dengan tunai kepada Agen KUDO maka seluruh produk yang diinginkan akan dikirimkan langsung dalam hitungan hari saja. 

Pastinya KUDO hadir untuk menjawab tantangan dunia digital Indonesia mulai dari perkembangan teknologi, sistem pembayaran hingga kebutuhan belanja online yang memungkinkan SIAPAPUN untuk menjadi pengusaha hanya dengan menggunakan smartphone. Jadi, sekarang bukan jamannya lagi smartphone hanya digunakan untuk menggalau, toh tidak menghasilkan!

Seiring sejalan dengan pemikiran Prof. Philip Kotler, seorang pakar pemasaran dunia, bahwa metamarket dapat memfasilitasi semua kegiatan yang tercakup dalam upaya memperoleh sebuah item untuk digunakan atau dikonsumsi. Perusahaan bisa meraup keuntungan dari munculnya metamarket. Agen KUDO sendiri bisa jadi merupakan salah satu perwujudan agen kreatif yang sangat menunjang keberhasilan pemasaran. Agen KUDO dapat disebut gugus wiraniaga yang merupakan salah satu alat bantu pemasaran. Gugus wiraniaga yang berbasis online dan tetap mengandalkan keterampilan komunikasi dan persuasinya. Aplikasi KUDO pun memberikan manfaat yang sama besar bagi si Agen maupun pelanggan. Pelanggan akan memperoleh harga yang semakin transparan dan dapat memesan versi tertentu dari sebuah produk. Sedangkan bagi Agen akan dapat mengikuti perkembangan teknologi sehingga memperoleh manfaat yang besar.

Kini tidak ada lagi alasan untuk menunda kesuksesan. Ayo, bergabung menjadi Agen KUDO, dijamin “Semua Bisa Jadi Pengusaha”!


Cat: Penulis ialah anggota Himpunan Mahasiswa Wirausaha Pascasarjana IPB Bogor. Penulis pernah menjadi narasumber ahli di BPAD Provinsi DKI Jakarta sebagai peneliti ekonomi pada proyek Jakarta e-Learning Center. Saat ini bersama tim sedang mengkonsep ide platform Crowdlending (Crowdfunding berbasis pinjaman). Mohon doanya!

Nb: Tulisan diikutsertakan dalam KUDO Blog Competition

Jumat, 01 April 2016

Perempuan Kekinian di Era Digital: Belajar Menggeluti Dunia Teknologi Informasi

p.s: Ingin mendapatkan tool dan tutorial pemrograman gratis? Kunjungi Intel Developer Zone http://sh.teknojurnal.com/witidz


Pengalaman menarik saya dalam menggeluti dunia teknologi informasi berawal pada 2011 silam ketika menjadi Instruktur untuk bidang teknologi informasi khususnya mata ajaran komputer di salah satu lembaga bimbingan belajar kenamaan di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Saya bertugas memberikan pelatihan dan tutor terhadap para murid dengan beragam usia, mulai dari muda hingga tua. Pemahaman mereka terhadap dunia teknologi informasi pun beragam. Mulai dari yang kesulitan memegang mouse hingga yang sudah sangat lihai mengoperasikan komputer dan sekedar butuh sertifikat sebagai formalitas tanda pengakuan saja. Adapun rekan kerja sejawat saya mayoritas ialah laki-laki. Tapi, saya berusaha mengusung peran gender disini. Dalam artian saya melakoni peran saya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) saya selayaknya seorang instruktur, tanpa memperhatikan jenis kelamin.

Bermodalkan keahlian dan pengalaman saya dalam mengoperasikan komputer dan memahami teori, maka saya memberanikan diri ambil peran dalam dunia teknologi informasi, kendati latar belakang pendidikan saya ialah Sosial Ekonomi Pertanian dan Perencanaan Pembangunan Wilayah. Tentunya sangat berbeda jauh dengan dunia teknologi informasi itu sendiri. Berbeda dengan adik laki-laki saya yang menyandang gelar Sarjana Komputer dan menggeluti dunia teknologi informasi secara serius, saya bisa dibilang hanya mengetahui kulit luar dari dunia teknologi informasi. Tapi, learning by doing, karena hidup merupakan proses belajar.

Sebelumnya semenjak 2010 hingga menjelang 2013, saya telah terlebih dahulu menekuni bisnis online shop berbasis teknologi informasi. Dunia usaha serba online ini sangat menjanjikan. Keuntungan yang diperoleh pun tidak main-main. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Prof. Philip Kotler selaku pakar dan tokoh paling kompeten dalam pemasaran, bahwa suatu perusahaan bisa meraup keuntungan dari munculnya metamarket online yang memfasilitasi semua kegiatan yang tercakup dalam upaya memperoleh sebuah item untuk digunakan. Hal ini tentunya menekankan pentingnya internet marketing yaitu suatu bentuk pemasaran melalui internet (baca disini)

Berkat ketekunan dalam bidang usaha online shop inilah maka pada 2014 silam saya berkesempatan terpilih dan diundang untuk menghadiri acara The MarkPlus Conference (tiket seharga Rp 1.200.000,-) secara GRATIS! Disini kami belajar memahami bagaimana menghadapi fenomena pemasaran di Indonesia (baca disini). Acara yang dihelat di Ritz Carlton Hotel, salah satu hotel berbintang kenamaan di Jakarta, mempertemukan saya dengan para pakar yang tidak hanya ahli di bidang IT, tapi juga pengusaha yang handal di bidangnya masing-masing. Saya sangat bersemangat saat itu! 

Sumber: kompasiana.com 

Lantas, pada tahun yang sama (2014), saya tergabung dalam proyek penelitian yang diselenggarakan oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi DKI Jakarta yang bernama Jakarta Learning Center, yang merupakan platform media pembelajaran online. Saya bertugas sebagai narasumber ahli dan peneliti di bidang ekonomi pada saat itu. Seseorang yang bertugas untuk membuat materi, menelaah, melakukan pendalaman materi serta in depth interview dengan stakeholder terkait. Selanjutnya bahan materi yang ada perlu diwujudkan menjadi satu output berupa media pembelajaran online, baik dalam bentuk infografis, audio maupun video. Tentunya hal ini menuntut kerjasama multi pihak dan koordinasi dengan tim grafis/desain. Otomatis hal ini menuntut peran serta dan modal pengetahuan yang cukup untuk memahami. Lambat laun saya mulai berkecimpung didalamnya. Perlahan mengetahui sistem dan mekanisme kerja dunia teknologi informasi secara cukup mendalam. 

Terlepas dari segala tantangan yang dihadapi, ternyata mempelajari dunia baru memunculkan kenikmatan tersendiri. Tahapan yang dilalui mulai dari input – proses – output menjadi bagian dari sistem. Melalui proses editing, screening, review, evaluasi, revisi dan seterusnya hingga siap publikasi lalu dikonsumsi dan dinikmati khalayak luas. Prosesnya sangat njlimet. Dibutuhkan ketekunan, kesabaran dan keuletan serba ekstra!

Sumber: Youtube 

Lalu, pada awal tahun 2016 ini, saya dan tim memutuskan untuk melakukan eksekusi terhadap ide yang kami punya. Ide membangun dan mendirikan usaha digital sendiri, berupa platform microlending yaitu microfunding berbasis pinjaman. Sasaran kami ialah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang mengalami hambatan pada akses modal. 

Kendala terbesar yang saya hadapi dalam mewujudkan ide ini pada awalnya ialah minimnya partner yang sehati! Tapi, sebenarnya itu bukan lah kendala yang berarti. Toh, pada akhirnya perlahan namun pasti saya menemukan tim yang tangguh dan In Shaa Allah sejati. Sembari merumuskan dan mematangkan konsep, saya juga sudah berdiskusi dengan beberapa rekan yang memang pakar dan ahli di bidangnya. Mulai dari lulusan Master di bidang teknologi informasi hingga para profesional muda.

Langkah selanjutnya dalam mewujudkan mimpi yaitu kami melakukan review, mematangkan konsep dan membuat desain. Sejauh ini video awal untuk bahan presentasi telah on progress. Rencananya dalam waktu dekat, kami akan mempresentasikan ide konsep kami di salah satu symposium internasional yang mengusung topik penelitian terkait dengan social project. Paper nya telah kami submit dan disambut baik oleh pihak panitia. Adapun dalam waktu dekat ini kami telah berencana mengikutsertakan ide konsep kami dalam ICT Award yang merupakan ajang kompetisi dan lomba karya cipta Inovasi Teknologi Informasi dan Komunikasi tingkat Nasional, yang berfokus pada Financial and Small Medium Enterprise

Dok: pribadi (supported by: Mas Rengga and Team)

Kami telah mencanangkan target beberapa langkah kecil untuk maju. Semoga kedepannya kami dapat berkontribusi bagi negeri. Kecil namun berarti. Mohon do’anya! Ayo, para perempuan penggiat teknologi informasi di Indonesia, berjayalah! Menjadi founder atau co-founder untuk bisnis start-up digital yang ada.

Cat: Penulis merupakan Mahasiswi Pascasarjana IPB Bogor. Penulis pernah menjadi Narasumber Ahli/Peneliti dalam Proyek Jakarta e-Learning Center bersama BPAD Prov. DKI Jakarta. Saat ini bersama timnya sedang mengkonsep ide platform start up Crowdlending (Crowdfunding berbasis pinjaman).

Nb: tulisan ini diikutsertakan pada Lomba Blog Perempuan di Dunia Teknologi