Rabu, 15 November 2017

Gas Bumi, Transformasi Energi yang Membumi

dok: tumblr.com
Capaian Utama Pembangunan 

Pada Maret 2017, telah terbit Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 29/2017 tentang Perizinan pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi yang menyederhanakan perizinan sektor migas dari 104 izin menjadi 6 izin dan saat ini telah dilimpahkan ke PTSP Pusat.

Kaitannya dengan kedaulatan energi maka capaian utama pembangunan berupa ketersediaan energi primer yang diperkuat dapat dilakukan diantaranya melalui peningkatan gas bumi sebagai upaya konservasi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang ditandai dengan kenaikan Domestic Market Obligation (DMO). 

Realisasi produksi gas bumi pada tahun 2016 silam mencapai 1.184 ribu Barrel Oil Equivalent per Day (BOEPD) atau 123,30 persen dari target produksi gas bumi 1.150 ribu BOEPD. Realisasi tersebut menurun dari realisasi produksi tahun 2015 yang mencapai 1.189 ribu BOEPD. Berikut ialah data rerata harian produksi gas bumi Indonesia periode 2000 – 2013:


dok: databoks.katadata.co.id

Adapun keberhasilan pemanfaatan sumber daya energi dalam negeri ditunjukkan dengan peningkatan DMO gas bumi. Alokasi pemanfaatan gas bumi dalam negeri tahun 2016 mencapai 59 persen atau sekitar 713,50 ribu BOEPD. Alokasi tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 55 persen atau sekitar 661,30 ribu BOEPD. Berikut merupakan grafik tingkat pemanfaatan produksi gas bumi periode 2000 – 2010: 

dok: databoks.katadata.co.id
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) pada tahun 2015 merupakan salah satu perusahaan pengangkut gas bumi yang masuk dalam daftar BPH Migas. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sendiri menempati posisi ke empat setelah Feed Kilang LNG, Gas Pipa dan PLN. PT PGN cukup mendominasi volume pengangkutan gas bumi di Indonesia.


Berdasarkan data, sebesar 41 persen pemanfaatan gas bumi Indonesia masih dialokasikan untuk pasar ekspor. SKK Migas mencatat bahwa pemanfaatan gas nasional pada tahun 2016 sebesar 29,36 persen untuk LNG ekspor dan 11,55 persen untuk ekspor gas pipa. Sementara untuk kebutuhan domestik terbesar masih untuk industri, yakni sebesar 23,26 persen dan kelistrikan 14,61 persen.

dok: databoks.katadata.co.id
Produksi gas domestik pada tahun 2016 mencapai 7.938 juta kaki kubik per per hari (MMscfd) turun 140 MMscfd dari tahun sebelumnya. Sementara produksi minyak dan kondensat sebesar 831 ribu barel minyak per hari (Mbopd) meningkat 45,3 Mbopd dari tahun sebelumnya sebesar 785,8 Mbopd. Sedangkan total produksi minyak, kondensat dan gas Indonesia pada tahun 2016 mencapai 2.213 ribu setara barel minyak per hari (Mboepd), turun 15 Bboepd dari tahun sebelumnya, yaitu 2.228 Mboepd. Berikut merupakan grafik volume ekspor dan impor gas bumi Indonesia periode 2000 – 2013: 

dok: databoks.katadata.co.id
Data rerata harian ekspor gas bumi Indonesia periode 2004 – 2012 juga dapat diamati melalui diagram di bawah ini: 

dok: databoks.katadata.co.id
Berkenaan dengan hal tersebut, subsektor pertambangan minyak, gas dan panas bumi kembali mencatat kontraksi sebesar 1,47 persen (YoY). Namun, kontraksi sektor ini mengalami perlambatan dari triwulan sebelumnya yang mencapai 2,32 persen (YoY). PDB sub sektor pertambangan migas dan panas bumi pada TW III tahun ini turun menjadi Rp 77,47 persen dari triwulan yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 78,63 triliun.

dok: databoks.katadata.co.id
Capaian utama pembangunan juga dicerminkan oleh lifting gas bumi Indonesia pada semester I 2016 yang berhasil melampaui target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016, yakni 1,15 juta barel setara minyak per hari. Pada semester kedua, lifting minyak ditargetkan sebesar 1,903 BOEPD. Berikut merupakan diagram pendapatan gas bumi di Indonesia periode 2010-2015: 

dok: databoks.katadata.co.id

Arah Kebijakan dan Strategi 

Boone Pickens, seorang Entrepreneur sekaligus energy theorist menyampaikan penuturannya yang berjudul “Let’s Transform Energy – with Natural Gas” pada forum TED 2012 silam. Pickens menyampaikan bahwa gas alam merupakan sumber daya alam yang murah dan mudah diperoleh secara domestik. Hal ini menunjukan bahwa peluang pemanfaatan gas bumi terbuka lebar.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai penyalur gas milik pemerintah dan perusahaan milik Negara dapat memainkan perannya dalam memberikan arahan kebijakan dan strategi guna mewujudkan kedaulatan energi dalam negeri. 

Arah kebijakan dalam rangka mewujudkan kedaulatan energi dan listrik dapat dilakukan diantaranya melalui: Pengoptimalan produksi energi primer terutama produksi gas bumi serta mempercepat pengolahan cadangan gas bumi yang baru; dan Peningkatan pemanfaatan gas bumi terutama oleh stakeholder domestik. 

Strategi yang diperlukan untuk memperkuat ketahanan energi diantaranya juga dapat dilakukan dengan membangun infrastruktur gas bumi untuk rumah tangga, transportasi dan industri. Guna melakukan pengawasan terhadap produksi minyak bumi, pemerintah telah membangun sistem monitoring produksi dengan melakukan pemasangan flow meter dan fasilitas pendukung di setiap wilayah kerja. Pemasangan flow meter juga merupakan upaya untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi terhadap produksi minyak bumi secara real time. Yuk, bumikan gas bumi!

Referensi: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar